CHINA SEMAKIN UNTUNG, TOYOTA MEMPERCEPAT PRODUKSI MOBIL LISTRIK
Toyota Motor Corp menargetkan setengah dari penjualan globalnya merupakan kontribusi dari mobil listrik pada tahun 2025. Itu artinya lima tahun lebih cepat dari rencana awalnya. Untuk mencapai target baru tersebut, Toyota akan memanfaatkan produsen baterai China untuk memenuhi kebutuhan baterainya.
Perubahan tersebut menjadi gambaran bagaimana pertumbuhan mobil listrik semakin cepat belakangan ini. Selain itu, langkah ini secara tidak langsung juga merupakan pengakuan oleh Toyota bahwa mereka tidak sanggup memenuhi kebutuhan baterainya sendiri.
"Kami menganggap diri kami sebagai pembuat baterai kendaraan listrik, kembali ke saat kami mengembangkan baterai untuk Prius. Tetapi mungkin ada jarak antara jumlah baterai yang dapat kami hasilkan dan jumlah baterai yang kami butuhkan," ujar Terashi seperti dilansirkan oleh Reuters.
Wakil Presiden Eksekutif Toyota, Shigeki Terashi mengatakan sekarang mereka dihadapkan dengan permintaan yang lebih tinggi terhadap mobil listriknya. Selain itu, peraturan emisi yang semakin ketat membutuhkan lebih banyak baterai lithium-ion dalam lima tahun ke depan.
Toyota, yang sudah membuat baterai untuk hibrida dan plug-in hibrida, mengatakan akan bermitra dengan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) China dan pembuat kendaraan listrik BYD Co Ltd untuk pengadaan baterai.
Pada kesempatan yang sama Terashi juga mengumumkan produksi mobil dua kursi ultra-kompak yang dirancang untuk perjalanan jarak pendek dengan kecepatan maksimum 60 km per jam dan jangkauan tempuh 100 km dengan sekali pengisian daya.
CATL sendiri telah menjalin kerja sama dengan pabrikan Jepang lain seperti Honda dan Nissan ditambah juga dengan pasokan baterai untuk Volvo Car Group.
Sementara itu Toyota selama beberapa dekade ini mengembangkan teknologi baterai lithium-ion sendiri dan telah bermitra dengan Panasonic untuk mengembangkan dan membuat baterai prismatik berbentuk persegi panjang.
0 comments:
Post a Comment